Ekspedisi gabungan antara Oman dan Prancis berhasil menemukan sebuah
masjid kuno bernama Masjid Jumat di wilayah Qalhat, sebelah timur laut
Oman.
Masjid ini dibangun oleh Bibi Maryam di tahun 1300 Masehi,
demikian dikatakan Direktur Penggalian dan Situs Arkeologi di
Kementerian Warisan dan Budaya, Biubwa Ali Al Sabri. Menurut sejarahnya,
masjid berusia 711 tahun ini dihancurkan bangsa Portugis di tahun 1508
Masehi.
Sebagai bentuk pelestariannya, Kementerian setempat
berencana membangun taman arkeologi dan museum di situs tersebut.
"Temuan dari galian saat ini akan ditampilkan kepada pengunjung, turis,
dan mahasiswa sejarah dan budaya," kata Al Sabri, Selasa, (6/12).
Qalhat,
sebagai lokasi ditemukannya Masjid Jumat, merupakan satu-satunya kota
kuno yang masih mempertahankan tradisinya. Ini tak lepas dari letak
geografis Qalhat yang terlindungi oleh gunung dan laut. "Pembangunan
manusia hanya memberi dampak kecil pada kota ini. Tim dari Prancis yang
terlibat dalam penggalian ini juga menemukan beberapa fakta dan artefak
menarik," tambah Al Sabri.
Qalhat awalnya diperkirakan terbentang
sebesar 35 hektar dan dikelilingi oleh benteng. Menurut mendiang ahli
geografi yang pernah mengunjungi Qalhat di 1230 Masehi, Ibnu Al Majawir,
benteng itu dibangun tahun 1218 Masehi.
Pelabuhan Qalhat
mengalami perkembangan pesat di bawah kekuasaan Gubernur Ayaz dan
istrinya Bibi Maryam di tahun 1285-1310 Masehi. Menurut Ibnu Batuta yang
juga mengunjungi Qalhat di tahun 1330 Masehi, Bibi Maryam membangun
Mesjid Jumat dengan dekorasi keramik dari Iran.
Bangunan ini
didirikan lima meter di atas ruang bawah tanah dengan total ketinggian
paling tidak mencapai 10 meter. Ahli Sejarah Samudera Hindia Dr Axelle
Rougeulle menyebut jika Masjid ini merupakan bangunan unik dan menarik.
Bagian
mimbar, dinding, pilar, pintu, menara, dihias dengan keramik yang
berasal dari Iran. Namun, di abad ke 15 Masehi, kepopuleran Qalhat kalah
dari Muscat (sekarang Ibukota Oman). Qalhat akhirnya juga hancur oleh
gempa bumi.
"Bangsa Portugis di tahun 1508 Masehi membakar Masjid Jumat hingga akhirnya benar-benar ditinggalkan," ujar Rougeulle.
Sumber :
nationalgeographic.co.id